PeRsiApAn MeNyaMbUt BuLan SuCi RamaDhan

Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

Posted by: hendra on Monday, September 22, 2003 – 12:09

Hudzaifah Trisakti online – Jakarta, Beberapa hari lagi kita akan
kedatangan tamu agung, tamu yang kita tunggu-tunggu selama 11 bulan
lamanya. Dialah bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh dengan berkah,
bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah. D dalamnya terdapat
malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan
rahmah, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Bulan yang
dirindukan kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang-orang
yang sholeh.

Pada bulan inilah kaum muslimin seharusnya melakukan pengembaraan
rohani dengan mengekang nafsu syahwat dan mengisi dengan amal-amal
yang mulia. Semua itu merupakan momen dan sekalius saran yang baik
untuk mencapai puncak ketaqwaan. Dosa dan kekhilafan juga merupakan
sasaran yang akan kita hapuskan dalam bulan Ramadhan ini.

Untuk mendekatkan sasaran tersebut, kiranya perlu menyambut tamu
Allah yang agunfg ini dengan mengadakan pembekalan ruhani dan
pengetahuan tentang bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Di antara
bejal-bekal yang harus dimiliki dalam menyongsong bulan mulia ini
adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan pemahaman yang benar tantang bulan Ramadhan

Untuk memberikan motivasi agar beribadah dalam bulan Ramadhan ini
bisa dilaksanakan dengan maksimal, sebelum Ramadhan datang
Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi
yang benar dan mengingatkan betapa mulia bulan Ramadhan. Dalam
sebuah hadits yang panjang Rasulullah bersabda:

?Dari Salman Ra., beliau berkata, ?Rasulullah berkhutbah di tengah-
tengah kami pada akhir Sya?ban, Rasulullah bersabda: ?Hai manusia,
telah menjelang kepada kalian bulan yang sangat agung yang penuh
dengan barokah, yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari
seribu bulan, bulan di mana yang Allah telah menjadikan puasa di
dalamnya sebagai puasa wajib, qiyamullailnya sunnah, barangsiapa
yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu
kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh
puluh kali pada bulan lainnya… dst.? (HR. Ibnu Hujaimah, beliau
berkata: hadits ini adalah hadits shahih).

2. Membekali diri dengan ilmu yang cukup

Sasaran dan ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas iman dan
taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus dilakukan dengan tatacara
yang benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

?Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya
kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa
dari shalatnya kecuali bergadang.? (HW. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:

?Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan
tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan
minumnya.? (HR. Bukhari).

Dari dua hadits di atas bisa disimpulkan bahwa membekali diri dengan
segala ilmu yang berkaitan dengan puasa memang akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk menigkatkan kualitas
ketaqwaan kita melalui bulan Ramadhan yang mulia ini.

3. Melakukan persiapan jasmani dan ruhani.

Sebelum masuk bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita
agar banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya?ban. Dengan banyak
berpuasa di bulan Sya?ban berarti kita telah mengkondisikan diri,
baik dari sisi ruhiyah atau jasadiyah. Kondisi ini akan sangat
positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita untuk menyambut
Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang di sunnahkan. Di
sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses
penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang
pertama kali berpuasa. Misalnya lemas, badan terasa panas, tidak
bersemangat, banyak mengeluh, dan sebaginya.

?Aisyah ra. Berkata: ?Saya tidak melihat Rasulullah SAW
menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak
melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada
bulan Sya?ban.? (HR Muslim).

Bulan Sya?ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit.

Dari Usamah bin Zaid berkata: ?Saya bertanya: ?Wahai Rasulullah saw,
saya tidak melihat engkau puasa disuatu bulan lebih banyak melebihi
bulan Sya?ban?. Rasul saw bersabda:? Bulan tersebut banyak
dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat
amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya
diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.? (Ahmad, Abu Dawud, An-
Nasa?i dan Ibnu Huzaimah)

4. Memahami keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan diciptakan Allah penuh dengan kutamaan-keutamaan dan
kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan tersebut akan
memotivasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Di antara
keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah:

a. Bulan kaderisasi taqwa dan bulan di turunkannya Al Qur?an

Allah SWT berfirman,

?Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa.? (QS. Al Baqarah: 183)

?Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelas an
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu….? (QS. Al Baqarah: 185).

b. Bulan paling utama, bulan penuh berkah

Rasulullah SAW bersabda,

?Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling
mulia adalah hari Jum?at.?

Dalam hadits lain,

?Dari Ubaidah bin Shomit, bahwa ketika Ramadhan tiba, Rasulullah
bersabda: ?Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan penuh berkah,
pada bulan itu Alah akan memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia
turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia
kabulkan do?a pada bulan itu. Allah Ta?ala akan melihat kalian
berlomba melakukan kebaikan. Allah akan membanggakan kalian di depan
Malaika. Maka pelihatkanlah kebaikan diri kaliah kepada Allah,
sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu
tidak mendapat rahmat Allah ?Azza Wa Jalla.? (HR. Tabroni).

c. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.

Rasulullah SAW bersabda:

?Antara sholat lima waktu, dari hari Jum?at sampai Jum?at lagi, dari
Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa apabila dosa-dosa
besar dihindarkan. ? (HR. Muslim).

?Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah, ia
akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.? (HR. Bukhari ? Muslim)

?Apabila Ramadhan telah datang pintu syurga dibuka, pintu-pintu
neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.? (HR. Bukhari ? Muslim)

d. Bulan dilipatgandakannya amal sholeh

Rasulullah SAW bersabda,

?Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan
menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah
berfirman, ?Kecuali, puasa. Puasa itu untuk dan Akulah yang akan
membalasnya. Ia tinggalkan nafsu syahwat dan makannya semata-mata
karena Aku.? Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan, ketika
berbuka dan ketika berjumpa Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa
disisi Allah lebih wangi daripada bau parfum misik.? (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

?Rabb-mu berkata, ?Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan)
dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali
lipat. Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah
perisai dari api neraka, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah
lebih wangi dari parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil
kepada seseorang di antara kamu yang sedang berpuasa, maka hendaklah
kamu katakan, ?Saya sedang berpuasa.? (HR. Tirmizi).

e. Bulan jihad dan kemenangan

Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan beberapa
kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam. Ini membuktikan
bahwa bulan Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan bulan lemah,
tapi bulan Ramadhan adalah bulan jihad dan kemenangan.

Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur?an sebagai ?Yaumul
Furqon? dan umat Islam meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal
17 Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Dan pada saat itu juga gembong
kebathilan Abu Jahal terbunuh.

Pada bulan Ramadhan, fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah) yang
diabadikan dalam Al Qur?an sebagai ?Fathan Mubina?, terjadi pada
tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriyah.

Perang ?Ain Jalut menaklukan tentara Mongol terjadi pada Ramadhan,
tepatnya pada tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriah.

Andalusia (Spanyol) yang ditaklukan oleh tentara Islam di bawah
pimpinan Tariq bin Ziyad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu
pada tanggal 28 Ramadhan 92 Hijriah.

Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam persiapan
menyambut Ramadhan. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan
tahun ini.

4 Komentar

  1. TRYAS MUNARSYAH said,

    Juli 25, 2010 pada 12:55 am

    Ya semoga ramdahn kedepan ii dapat kita lakukan seperti hal-nya yang Rasulullah lakukan …Amiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnn

  2. subhanbasri said,

    Agustus 11, 2010 pada 5:46 am

    amin ya allah……

  3. Tera Jana said,

    Juli 19, 2012 pada 3:50 am

    Di bulan Suci Romadhon jelas tidak boleh makan dan minum bagi orang Muslim, tapi kenapa banyak yang kita lihat dijalan- jalan yang pada makan, Masya Alloh. Maka mari bersama-sama kita sambut Tamu yang sangat mulia yaitu Bulan Suci Romadhon dengan baik


Tinggalkan komentar